Senin, 23 September 2013

FARMAKOLOGI


A. Klasifikasi Obat- obat Anestesi Umum
a. Anestesi Inhalasi : Di berikan sebagai uap melalui saluran pernafasan. Keuntungannya adalah resorpsi yang cepat melalui paru – paru, seperti juga ekskresinyamelalui gelembung paru (alveoli) dan biasanya dalam keadan utuh. Pemberiannya mudah dipantau dan bila parlu setip waktu dapat dihentikan. Obat ini terutama digunakan untuk memelihara anastesi.
Ø  Halotan, (Halothane-M, B Halothane)   
Ø  Enfluran, (Ethtrane, Coumpound)
Ø  Eter, (Isofluran (Forane), -Enfluran, Desfluran)
b. Anestesi Intravena : Obat–obat ini juga dapat diberikan dalam sediaan supposutoria secara rektal, tetapi resorpsinya kurang teratur. Obat – obat ini terutama digunakan untuk mendahului ( induksi) anastesi total, atau memeliharanya, juga sebagai anastesi pada pembedahan singkat.
Termasuk golongan ini adalah:
Ø  ketamin (Ketalar)
Ø  benzodiazepine (midazolam, diazepam);
Ø  propofol; (Diprivan, Recofol, Safol)
Ø  Tiopental Natrium (Pentothal Sodium)
B. Cara pemberian anestetik
1. Open drop method
-       Untuk anestesi yang menguap
-       Zat diteteskan pada kapas diletakkan depan hidung untuk dihisap
2. Semi open drop method
-       Cara sama no 1, tetapi digunakan masker untuk menguurangi terbuangnya zat anestetik.
3. Semi closed method
-       Udara dihisap bersama O2 murni, dilewatkan pada vaporizer sehingga kadar zat anestesi dapat ditentukan
-       Udara yang dikeluarkan dibuang ke udara luar
dalamnya anestesi dapat diatur
4. Closed method
-       Hampir sama no 3, tetapi udara ekspirasi dialirkan via NaOH yg dapat mengikat CO2  sehingga udara mengandung anestetik.
-       hemat, aman, mudah
-       Cara pemberian : i.v, i.m


C. Mekanisme Kerja
a. Anestesi inhalasi
            Anestesi inhalasi bekerja secara spontan menekan dan membangkitkan aktivitas neuron berbagai area di dalam otak. Sebagai anestesi inhalasi digunakan gas dan cairan terbang yang masing-masing sangat berbeda dalam kecepatan induksi, aktivitas, sifat melemaskan otot maupun menghilangkan rasa sakit. Untuk mendapatkan reaksi yang secepat-cepatnya, obat ini pada permulaan harus diberikan dalam dosis tinggi, yang kemudian diturunkan sampai hanya sekedar memelihara keseimbangan antara pemberian dan pengeluaran.
b. Anestesi intravena
            Obat-obat intravena seperti thiopental, etomidate, dan propofol mempunyai mula kerja anestetis yang lebih cepat dibandingkan terhadap senyawa gas inhalasi yang terbaru, misalnya desflurane dan sevoflurane. Senyawa intravena ini umumnya digunakan untuk induksi anestesi. Kecepatan pemulihan pada sebagian besar senyawa intravena juga sangat cepat.

membuka metode penurunan
metode setengah terbuka penurunan
metode setengah ditutup
metode dekat

DAFTAR PUSTAKA

Tjay, Tan Hoon dan Kirana, Raharja.2002.Obat-obat Penting,Khasiat,Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya.Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok Gremedia.  
Tambayong, dr. Jan, 2001. Farmakologi Untuk Keperawatan. Widya Medika : Jakarta.
 Purwanto, SL. 1992. DOI. Grafidian Jaya : Jakarta.
Kee, Joyce L dan Evelyn Hayes R. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. ECG : Jakarta.
Neal, M.J, 2005. At a Glance Farmakologi Medis Edisi Ke Lima. Erlangga : Jakarta.
Katzung, Bertam G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik, salemba medika : Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar