Senin, 23 September 2013

Jilbab Indonesia Paling Kreatif Sedunia

22 April , 2013 , 
Category : Artikel
 
Awal tahun 90-an pertama kalinya saya memakai , saya ingat waktu itu masih kelas 1 SMA. 
Di sekolah saya waktu itu terhitung hanya 3 orang yg berjilbab termasuk saya. Tidak banyak memang, karena pada jaman itu larangan memakai di sekolah umum sempat diberlakukan oleh pemerintah orde baru sampai kurun waktu tahun 80-an akhir. Hanya sekolah-sekolah agama & pesantren yg siswanya memakai . Kesan yg terlihat, perempuan berjilbab waktu itu kolot, kampungan & nggak trendi. Makanya kurang populer di kalangan remaja, & hanya dipakai oleh ibu-ibu untuk pengajian. Itupun hanya berupa kerudung yg hanya menutupi bagian kepala.
Alasan saya waktu itu memakai karena ingin praktis kalau pergi ke sekolah. Sebelum pakai , pagi hari sebelum beangkat sekolah menjadi waktu yg paling menyebalkan. Menata rambut akan memakan waktu paling lama, maklumlah ABG, jadi penampilan ialah hal yg sangat penting. Rambut dikuncir, dikepang, atau dijepit sampai ka&g kalau mentok ya cuma disisir saja karena waktu sudah mepet pokoknya nggak praktis banget deh. Nah, karena itu saya jadi berpikir enaknya kalau pakai , nggak capek ngotak atik rambut & nggak bikin pegel. Hehehe….
Saat ini, menjadi semacam tren mode yg layak diupdate. Pemakai semakin banyak dari tahun ke tahun. Orang tidak lagi menganggap kampungan & kolot. Dari dengan model sederhana & praktis sampai model rumit dengan melibatkan stylist. Pemakai dari kalangan public figur semakin memotivasi orang untuk berjilbab.
Entah terdorong  karena trend saja atau memang karena kewajiban sebagai muslim saya menilai perkembangan ini sangat menggembirakan karena banyak orang saat ini tak sungkan lagi memakai .  Menjawab kebutuhan orang akan busana muslim & yg trendi maka semakin banyak perancang busana muslim bermunculan. Kalau saya pribadi suka pakai yg klasik, karena memang nggak percaya diri kalau pakai yg modelnya aneh-aneh hehe…
Model semakin beragam, & muslimah Indonesialah juaranya didalam hal kreatifitas. Sebagian orang menganggap model saat ini  jauh dari syar’i . Tapi saya tak se&g membahas tentang syar’i tidaknya ala Indonesia ini karena memang bukan kapasitas saya. Saya hanya ingin membandingkan gaya berbusana & berjilbab wanita muslimah di beberapa negara. Jadi dari sini kita akan dapat menilai & memilih mana yg paling pas & nyaman buat kita.
Ini dia beragam gaya di beberapa negara :
1. Turki
Saat berkunjung ke Turki Mei lalu, saya terkesan dengan gaya berbusana wanita Turki, sangat sederhana namun mereka terlihat anggun. Dengan coat panjang simple dipadu dengan pendek bermotif. Gaya busana mereka sangat khas, ditunjang wajah paduan Arab & Eropa yg cantik.

(albawaba.com)(albawaba.com)
Gaya busana wanita Turki (hijabstyle.co.uk)
2. Mesir
Di Mesir, gaya busana muslimahnya tergolong beragam, dari yg bercadar sampai yg jilbabnya trendi sangat mudah kita temukan. Namun secara umum,  gaya berjilbab mereka cukup khas yaitu dengan memakai pashmina atau selen&g panjang kemudian dililitkan & sisa kerudungnya dibiarkan menjuntai. Busananya berupa 1 piece (abaya) tapi anak-anak muda biasanya memakai 2 piece (blus dengan celana atau rok).
Egyptian style (fametrend.info)
3. Malaysia
Walaupun masih terhitung tetangga dekat Indonesia, namun ciri khas busana orang Malaysia masih dipertahankan. Baju kurung yg longgar, dipadu klasik & sederhana membuat pemakainya tampak anggun & bersahaja. Khas wanita timur pada umumnya.

Malaysian style (joshi&iel.com)Malaysian style (joshi&iel.com)
4. Indonesia
Jilbab & juga gaya busana muslim di Indonesia tak seperti saat awal-awal saya memakainya pada sekitar tahun 90-an. Saat ini tak sekedar menjadi penutup aurat, namun sudah menjadi trend fashion khususnya bagi anak-anak muda.
 
Komunitas hijaber Indonesia (mignosia.blogspot.com)

Bisa kita lihat mana yg paling kreatif kan..?? Untuk urusan memilih, itu terpulang pada pribadi masing-masing orang. Mau yg simple atau yg sedikit ribet tapi gaya. Kalau saya sih suka yg simple tapi kelihatan elegan seperti gaya Turki… Anda????

1 komentar: